Alat Tangkap Gill Net (Jaring Insang)

karena alat tangkap ini dibentuk dan dirancang secara khusus supaya Ikan yang kita tangkap ter ALAT TANGKAP GILL NET (Jaring Insang)
ABK Gillnet
GILLNET

Gillnet disebut juga jaring insang karena alat tangkap ini dibentuk dan dirancang secara khusus supaya Ikan yang kita tangkap terkena melalui insang ikan makanya alat tangkap gilnet ini sama dengan alat tangkap yang sifatnya menjerat ikan melalui insang. 

Alat tangkap Gillnet atau jaring insang ini banyak dipakai oleh para nelayan Tradisional maupun nelayan modern dikarenakan alat ini sangat mudah untuk menangkap ikan juga ramah terhadap lingkungan.



Alat tangkap Gillnet atau jaring insang ini tersebar di seluruh indonesia bahkan diseluruh dunia menggunakannya. Yang membedakan dalam operasi alat tangkap ini hanyalah besarnya mata jaring yang sanggup diubahsuaikan dengan jenis ikan yang akan kita tangkap.


Istilah “gill net” didasarkan pada pedoman bahwa ikan-ikan yang tertangkap “gilled-terjerat” pada sekitar operculum nya pada mata jaring. Sedangkan “gill net dasar” atau “bottom gill net” yaitu jaring insang, jaring rahang yang cara operasinya ataupun kedudukan jaring pada fishing ground direntangkan pada dasar laut, 

yang demikian berarti jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun ikan-ikan damersal, dengan materi jaring terbuat dari multi fibre.

ALAT TANGKAP GILL NET (Jaring Insang)

1. Sejarah Alat Tangkap Jaring Insang

Dalam bahasa Jepang gill net disebut dengan istilah “sasi ami”, yang menurut pedoman bahwa tertangkapnya ikan-ikan pada gill net ialah dengan proses bahwa ikan-ikan tersebut “menusukkan diri-sasu” pada “jaring-ami”. 

Di Indonesia penamaan gill net ini beraneka ragam, ada yang menyebutkan nya menurut jenis ikan yang tertangkap (jaring kuro, jaring udang dsb nya), ada pula yang disertai dengan nama tempat (jaring udang Bayeman), dan lain sebagainya. 

Tertangkapnya ikan ikan-ikan dengan gill net ialah dengan cara bahwa ikan-ikan tersebut terjerat (gilled) pada mata jaring atupun terbelit-belit (entangled) pada tubuh jaring.

2. Prospektif Alat Tangkap

Prospektif gill net dasar atau bottom gill net di Indonesia sangat baik, hal ini dikarenakan secara kuantitatif, jumlahnya cukup besar di Indonesia. Hal-hal yang mempengaruhi besarnya bottom gill net secara kuantitatif di Indonesia :

1.      Bahan dasar (material) pembuatan bottom gill net gampang diperoleh
2.      Proses pembuatan bottom gill net mudah
3.      Harganya relatif murah
4.      Fishing method dari bottom gill net mudah
5.      Biaya relatif murah sehingga sanggup dimilliki oleh siapa saja
A. KONSTRUKSI ALAT TANGKAP ( BOTTOM GILL NET ) Jaring Insang Dasar

1. KONSTRUKSI UMUM
 
Pada umumnya yang disebutkan dengan gill net dasar ialah jaring dengan bentuk empat persegi panjang, mempunyai mata jaring yang sama ukurannya pada seluruh jaring, lebar jaring lebih pendek jikalau dibandingkan dengan panjangnya, dengan perkataan lain, jumlah mesh depth lebih sedikit jikalau dibandingkan dengan jumlah mesh size pada arah panjang jaring.


Pada lembaran-lembaran jaring, pada penggalan atas dilekatkan pelampung (float) dan pada penggalan bawah dilekatkan peemberat (sinker). 

Dengan memakai dua gaya yang berlawanan arah, yaitu bouyancy dari float yang bergerak menuju keatas dan sinking force dari sinker ditambah dengan berat jaring didalam air yang bergerak menuju kebawah, maka jaring akan terentang.



2. DETAIL KONSTRUKSI JARING INSANG


Pada kedua ujung jaring diikatkan jangkar, yang dengan demikian letak jaring akan telah tertentu. Karena jaring ini direntang pada dasar laut, maka dinamakan bottom gill net, yang demikian berarti jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun ikan-ikan damersal. 

Posisi jaring sanggup diperkirakan pada float berbendera atau bertanda yang dilekatkan pada kedua belah pihak ujung jaring, tetapi tidaklah sanggup diketahui keadaan baik buruknya rentangan jaring itu sendiri.

3. KARAKTERISTIK JARING INSANG


Set bottom gill net direntang pada dasar laut, sehingga yang menjadi tujuan penangkapan yaitu ikan-ikan damersal. Bottom gill net berbentuk empat persegi panjang yang dilengkapi dengan pelampung, pemberat, ris atas dan ris bawah serta dilengkapi dengan jangkar.

Besarnya mata jaring bervariasi tergantung sasaran yang akan ditangkap baik udang maupun ikan.

Jaring gill net direntangkan pada float berbendera yang diletakkan pada kedua belah pihak

ujung jaring tetapi tidak sanggup diketahui keadaan baik buruknya rentangan itu sendiri.
4. BAHAN DAN SPESIFIKASINYA

Pengenalan materi jaring sintetis dengan mutu yang tinggi telah merangsang perkembangan pemakaian alat ini. Hal ini disebabkan efisiensi penangkapan yang jauh lebih baik yakni 2-13 kali lebih tinggi pada PA monofillament yang transparant (jernih) dibanding dengan materi serat alami (kapas, rami, rami halus).

1. Persyaratan

Persyaratan efisiensi penangkapan yang baik memerlukan rendahnya daya rangsang alat untuk organ penglihatan atau organ lateral line sebelum ikan terkait atau terjerat dalam jaring gill net harus diubahsuaikan dengan kebiasaan hidup ikan melebihi trawl dan purse seine.

Bahan dari gill net harus mempunyai daya tampak sekecil mungkin dalam air, terutama sekali untuk penangkapan di siang hari pada air jernih. Serat jaring juga harus sehalus dan selunak mungkin untuk mengurangi daya penginderaan dengan organ side line. Serat jaring yang lebih tipis juga kurang terlihat. 

Sebaliknya materi harus cukup kuat untuk menahan rontaan ikan yaang tertangkap dan dalam upayanya untuk membebaskan diri. 

Lebih lanjut diharapkan kemuluran dan elastisitas yang tepat untuk menahan ikan yang terjerat atau terpuntal sewaktu alat dalam air atau sewaktu penarikan keatas kapal tetapi tidak menyulitkan sewaktu ikan itu diambil dari jaring. 

Bahan yang daya mulurnya tinggi untuk beban kecil tidak sesuai untuk gull net lantaran ukuran ikan yang terjerat pada insang tergantung pada ukuran mata jaring. Jaring perlu mempunyai kekuatan simpul yang stabil dan ukuran mata jaring dilarang dipengaruhi air.

2. Macam dan Ukuran benang.


PA continous filament yaitu materi yang paling lunak dari semua materi sintetis dalam kondisi basah, warna putih mengkilat yang alami yaitu jauh lebih terlihat dalam air jernih. Warna hijau, biru, abu-abu dan kecoklatan merupakan warna-warna yang nampak dipakai paling umum pada perikanan komersial.

Sebab banyaknya macam dari gill net sesuai dengan ukuran, ukuran mata jaring, jenis ikan, teladan operasi, kondisi penangkapan, dll mustahil memberi rekomendasi yang menyeluruh untuk seleksi materi jaring. Semua nilai R tex yaitu nominal dan berkenaan dengan netting yarn yang belum diselup dan belum diolah.

3. Warna Jaring


Warna jaring yang dimaksudkan disini yaitu terutama dari webbing. Warna float, ropes, sinkers dan lain-lain diabaikan, mengingat bahwa penggalan terbesar dari gill net yaitu webbing. 

Pada synthetic fibres, net preservation dalam bentuk pencelupan telah tidak diperlukan, kemudian pula warna dari twine sanggup dibentuk sekehendak hati, yang dengan demikian kemungkinan mengusahakan warna jaring untuk memperbesar fishing ability ataupun catch akan sanggup lebih diusahakan. 

Dengan perkataan lain, warna jaring yang sesuai untuk tujuan menangkap jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan sanggup diusahakan. 

Warna jaring dalam air akan dipengaruhi oleh faktor-faktor depth dari perairan, transparancy, sinar matahari, sinar bulan dan lain-lain faktor, dan pula sesuatu warna akan mempunyai perbedaan derajat “terlihat” oleh ikan –ikan yang berbeda-beda. 

Karena tertangkapnya ikan-ikan pada gill net ini ialah dengan cara gilled dan entangled, yang kedua-duanya ini barulah akan terjadi jikalau ikan tersebut menubruk atau menerobos jaring, maka hendaklah diusahakan bahwa imbas jaring sebagai penghadang, sekecil mungkin.

A. HASIL TANGKAPAN GILLNET

Karena jaring ini direntang pada dasar laut, yang demikian berarti jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar (bottom fish) ataupun ikan-ikan damersal. 

Jenis-jenis ikan menyerupai cucut, tuna, yang mempunyai tubuh sangat besar sehingga tak mungkin terjerat pada mata jaring ataupun ikan-ikan menyerupai flat fish yang mempunyai tubuh gepeng lebar, yang bentuk tubuhnya sukar terjerat pada mata jaring, ikan-ikan menyerupai ini akan tertangkap dengan cara terbelit-belit (entangled). 

Jenis ikan yang tertangkap aneka macam jenis, contohnya herring, cod, halibut, mackerel, yellow tail, sea bream, tongkol, cakalang, kwe, layar, selar, dan lain sebagainya. Jenis-jenis udang, lobster juga menjadi tujuan penangkapan jaring ini.

B. DAERAH PENANGKAPAN.

Pada umumnya yang menjadi fishing ground atau tempat penangkapan yaitu tempat pantai, teluk, dan muara-muara yang menimbulkan pula jenis ikan yang tertangkap aneka macam jenis.

C. ALAT BANTU PENANGKAPAN.

Alat bantu penangkapan merupakan faktor penting untuk mengumpulkan ikan pada suatu tempat yang kemudian dilakukan operasi penangkapan. Alat bantu yang dipakai dalam operasi penangkapan ikan dengan memakai bottom gill net yaitu :

* LAMPU / LIGHT FISHING
karena alat tangkap ini dibentuk dan dirancang secara khusus supaya Ikan yang kita tangkap ter ALAT TANGKAP GILL NET (Jaring Insang)
Light Fishing











L ight Fishing

Kegunaan lampu untuk alat penangkapan аdаlаh untuk mengumpulkan kawanan ikan kеmudіаn melaksanakan operasi penangkapan dеngаn memakai gill net. Jenis-jenis lampu уаng dipakai majemuk аntаrа lаіn :

Ancor / obor

Lampu petromak / starmking

Lampu listrk ( penggunaannya mаѕіh terbetas )

Faktor уаng paling kuat dalam penggunaan lampu аdаlаh kekuatan cahaya lampu уаng digunakan, ѕеlаіn іtu јugа ada bеbеrара faktor lаіn :

Kecerahan : Jіkа kecerahan kecil, bеrаrtі banyak partikel-partikel dalam air maka pembiasan cahaya terserap dan jadinya tіdаk menarik perhatian dаrі ikan уаng ada disekitarnya. Kaprikornus kecerahan memilih kekuatan lam

Gelombang, angin, arus : Akаn mempengaruhi kedudukan lampu. Adanya faktorfakttor іtu menimbulkan kondisi sinar уаng semula lurus menjadi bengkok.


Sinar bulan : Pada waktu bulan purnama sukar sekali mengadakan penangkapan memakai lampu lantaran cahaya terbagi rata, sadangkan penangkapan memakai lampu diharapkan keadaan gelap supaya cahaya lampu terbias tepat dalam air.

* PAYAOS

Payaos merupakan rumpon bahari dalam yang berperan dalam pengumpulan ikan pada tempat tertentu dan dilakukan operasi penangkapan. 

Payaos pelampungnya terdiri dari 60-100 batang bambu yang disusun dan diikat menjadi satu sehingga membentuk rakit (raft), selain dari bambu pelampung juga terbuat dari alumunium. 

Tali pemberat (tali yang menghubungkan antara pelampung dan pemberat) mencapai 1000-1500 m, terbuat dari puntalan rotan, materi syntetik menyerupai polyethylene, nylon, polyester, polypropylene. Sedangkan pemberat berkisar 1000-3500 kg yang terbuat dari kerikil dimasukkan dalam keranjang rotan dan cor-coran semen. Dan untuk rumbai-rumbainya dipakai daun nyiur dan bekas tali polyethylene dan ban bekas.

D. TEKNIK OPERASI
Pada ketika melaksanakan setting, kapal diarahkan ke tengah kemudian dilakukan pemasangan jaring bottom gill net oleh Anak Buah Kapal (ABK). 

Jaring bottom gill net dipasang tegak lurus terhadap arus sehingga nantinya akan sanggup menghadang gerombolan ikan yang sebelumnya telah dipasangi rumpon, dan gerombolan ikan tertarik kemudian mengumpul di sekitar rumpon maupun light fishing dan jadinya tertangkap lantaran terjerat pada penggalan operculum (penutup insang) atau dengan cara terpuntal.

Holling

Setelah dilakukan setting dan ikan yang telah terkumpul dirasa sudah cukup banyak, maka dilakukan holling dengan menarik jaring bottom gill net dari dasar perairan ke permukaan ( jaring ditarik keatas kapal ). Setelah semua hasil tangkap dan jaring ditarik ke atas kemudian gres dilakukan acara penyortiran.
E. HAL – YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PENANGKAPAN

 FAKTOR LUAR :

1. Keadaan Musim ( cuaca )

Karena fishing ground atau tempat penangkapan merupakan tempat teluk, sehingga baik buruknya animo atau cuaca akan mempengaruhi keberhasilan suatu penangkapan.

2. Keberadaan Resources (sumberdaya ikan)

Makin banyak jumlah unit dari suatu alat tangkap, maka akan tejadi over fishing sehingga keberadaan resources akan terancam. Hal ini akan mengurangi jumlah penagkapan di suatu tempat penangkapan. Untuk mengatasinya maka dilakukan pembatasan ukuran mesh size gill net itu sendiri.

3. Teknik Penangkapan

Apabila salah dalam pengoperasian alat tangkap maka akan didapatkan hasil tangkapan (catch) yang minimum.

4. Market (Pemasaran)

Pemasaran atau market ke tempat konsumsi atau tujuan juga mempengaruhi keberhasilan suatu penangkapan.

 FAKTOR DALAM :
1. Bahan Jaring
karena alat tangkap ini dibentuk dan dirancang secara khusus supaya Ikan yang kita tangkap ter ALAT TANGKAP GILL NET (Jaring Insang)
Operasi Gill Net
Supaya ikan gampang sanggup terjerat pada mata jaring, maka materi jaring harus dibentuk sebaik mungkin. 

Bahan atau twine yang paling banyak dipakai yaitu yang terbuat dari syntetis. Twine yang dipergunakan hendaklah “lembut tidak kaku, pliancy, suppleness”. 

Dengan demikian maka twine yang dipakai yaitu cotton, hennep, linen, amylan, nylon, kremona, dan lain-lain sebagainya, dimana twine ini mempunyai fibres yang lembut. 

Bahan-bahan dari manila hennep, sisal, jerami dan lain-lain yang fibres-nya keras tidak digunakan. Untuk mendapat twine yang lembut, ditempuh cara yang antara lain dengan memperkecil diameter twine ataupun jumlah pilin per-satuan panjang dikurangi, ataupun bahan-bahan celup pemberi warna ditiadakan.

2. Ketegangan rentangan tubuh jaring

Yang dimaksud rentangan disini ialah baik rentangan ke arah lebar demikian pula rentangan ke arah panjang. Ketegangan rentangan ini, akan menimbulkan terjadinya tension baik pada float line ataupun pada tubuh jaring. 

Dengan perkataan lain, jikalau jaring direntang terlalu tegang maka ikan akan sukar terjerat, dan ikan yang telah terjeratpun akan gampang lepas. Ketegangan rentangan tubuh jaring akan ditentukan terutama oleh bouyancy dari float, berat tubuh jaring, tali temali, sinking force dari sinker dan juga shortening yang digunakan.

3. Shortening atau shrinkage

Supaya ikan-ikan gampang terjerat (gilled) pada mata jaring dan juga supaya ikan-ikan tersebut sehabis sekali terjerat pada jaring tidak akan gampang terlepas, maka pada jaring perlulah diberikan shortening yang cukup.

4. Tinggi Jaring

Yang dimaksud dengan istilah tinggi jaring disini ialah jarak antara float line ke sinker line pada ketika jaring tersebut terpasang di perairan. Jenis jaring yang tertangkapnya ikan secara gilled, lebih lebar jikalau dibandingkan dengan jaring yang tertangkapnya ikan secara entangled. Hal ini tergantung pada swimming layer dari pada jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan.

5. Mesh size

Dari percobaan-percobaan terdapat kecenderungan bahwa sesuatu mesh size mempunyai sifat untuk menjerat ikan hanya pada ikan-ikan yang besarnya tertentu batas-batasnya. Dengan perkataan lain, gill net akan bersikap selektif terhadap besar ukuran dari catch yang diperoleh. 

Jenis Dan Bentuk Purse seine

Oleh lantaran itu untuk mendapat catch yang besar jumlahnya pada pada suatu fishing ground, hendaklah mesh size diubahsuaikan besarnya dengan besar tubuh ikan yang jumlahnya terbanyak pada fishing ground tersebut.

SUMBER BACAAN / DAFTAR PUSTAKA

Ayodhyoa,A.U. Fishing Methods. Bagian Penangkapan Ikan , Fakultas Perikanan IPB. Bogor. 1975.

Ayodhyoa,A.U. Metode Penangkapan Ikan. Fakiltas Perikanan IPB. Bogor. 1974.

FAO Catalogue of Small Scale Fishing Gear. Published by arrangement with the Food and Agriculture Organization of the United Nations by Fishing New .

Fisherman’s Manual. Published by World Fishing. London. 1976.

Klust,Gerhard. Bahan Jaring Untuk Alat Penangkap Ikan. Team Penerjemah BPPI Semarang. Balai Pengembangan Penangkapan Ikan. Semarang. 1987.

Nomura,Masatsune dan Tomeyoshi Yamazaki. Fishing Techniques (1). Japan International Cooperation Agency. Tokyo. 1977


Alat tangkap gill net ( jaring insang )


Silahkan di share apabila bermanfaat

Baca juga


BUDI DAYA KEPITING LUNAK

_ BUDI DAYA IKAN MAS


_ BUDI DAYA IKAN NILA 


_ BUDI DAYA IKAN SIDAT


_ BUDI DAYA IKAN TERIPANG


_ BUDI DAYA UDANG VANAMEI


_ BUDI DAYA CACING SUTERA


_ BUDI DAYA IKAN LELE SANGKURIANG


_ BUDI DAYA IKAN GURAME

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel